Thursday, 25 April 2013
Tutorial Merubah Background Foto Lv.1
Weh weh weh, sehari dua kali nih... Tapi untuk postingan kali ini Om Vitch kembali hadir. Ya, Om Vitch si juragan tutorial akan mengajak anda untuk kembali mengedit ria. Setelah di tutorial sebelumnya bermain corel, sekarang kita maen photoshop lagi. Well, dari judulnya sudah jelas kalau kita akan mengedit background. Karena beberapa waktu lalu ada yang minta tolong editin background buat ngelamar kerja. Jadi ya semoga tutorial ini bermanfaat.
NB : tidak dianjurkan menggunakan pose yang sama dengan foto di tutorial ini untuk melamar pekerjaan.
langkah pertama . . . .
buka fotonya lah, sudah jelas itu, lalu pilih crop tool. trus rubah itu width jadi 4 cm dan height jadi 6 cm. Ini kondisional, kalo ini kebetulan ukuran pas foto.
Nah kalau sudah crop gambarnya sesuai dengan keinginan kita
NB : tidak dianjurkan menggunakan pose yang sama dengan foto di tutorial ini untuk melamar pekerjaan.
langkah pertama . . . .
buka fotonya lah, sudah jelas itu, lalu pilih crop tool. trus rubah itu width jadi 4 cm dan height jadi 6 cm. Ini kondisional, kalo ini kebetulan ukuran pas foto.
Nah kalau sudah crop gambarnya sesuai dengan keinginan kita
Label:Tutorial | 0
komentar
Proyeksi Rumah VH
Waduh... puasa berapa hari ya. Kali ini saya Mr.Vitch akan memposting sebuah proyeksi rumah saya di masa mendatang. Jeng jeng jeng... bukan makam lho ya, tapi rumah yang bisa ditempati oleh anak istri. Bukan makam, serius ini bukan makam. Tipe rumah yang biasa-biasa saja dan tidak muluk-muluk, hehehehe. Yah supaya lebih realistik ( alasan, padahal gak bisa mbuatnya aja kalo terlalu rumit.)
Yak ini dia.....
Dengan menggunakan aplikasi Google Sketch up saya memulai gambar denah rumah masa depan tersebut.
Setelah selesai menggambar denah, dengan kekuatan pengendalian tanah saya menegakkan tembok-tembok rumah yang tergambar dalam denah. Tembok berdiri dengan kokoh dan saya mulai merancang langit-langit rumah, menambahkan lampu, memasang lantai, dan mengecat. Capek sekali rasanya, apalagi bekerja sendiri tanpa bantuan tukang.... (Maka dari itu jangan remehkan para tukang)
Dan setelah memilih, menimbang, dan sebagainya. Saya lalu segera merender hasil akhir dari proyeksi rumah saya tersebut.... tok tok tok !
Yak ini dia.....
Dengan menggunakan aplikasi Google Sketch up saya memulai gambar denah rumah masa depan tersebut.
Denah yang sangat biasa |
Dan setelah memilih, menimbang, dan sebagainya. Saya lalu segera merender hasil akhir dari proyeksi rumah saya tersebut.... tok tok tok !
Label:ArtWork | 0
komentar
Friday, 12 April 2013
Apa yang Tersisa ? Part-2
Cerpen ini merupakan lanjutan dari cerpen Apa yang Tersisa sebelumnya. Oke langsung saja :D
2
Bulan kemudian . . .
Prasetyo
tampak gagah dengan jas hitam di tubuhnya. Para siswa berjajar rapi menunggu
namanya dipanggil untuk menerima ijazah mereka. Iringan musik klasik membuat
suasana begitu hikmat. Aula sekolah yang setiap hari biasa saja kini tampak
begitu mewah. Dekorasi-dekorasi khas jawa dan proyeksi digital yang
menampilakan kegiatan para wisudawan selama tiga tahun membuat suasana begitu
hidup. Suasana modern yang masih tradisional. Kini tiba saatnya jamuan makan.
Para undangan dan wisudawan menikmati lezatnya hidangan ayam bakar dan nasi
goreng. Tidak hanya itu, ada juga gurami bakar, tumis kangkung, sambal goreng,
sayur asam membuat perut yang tak lapar sekalipun jadi ingin makan. Minuman-minuman
yang tampak begitu segar juga tersaji di meja yang berhadapan dengan meja
makanan. Ada sinom, es cincau, es godir, kolak dan tentu saja air putih membuat
lengkap sudah jamuan dalam acara ini. Di tengah hiruk pikuk para undangan dan
wisudawan yang tengah menikmati jamuan, Intan tampak berjalan perlahan
mendekati Prasetyo yang duduk di salah satu kursi dekat panggung. Kebaya putih
dan rok batik yang dikenakannya menambah anggun penampilannya. Melihat Intan
mendekat, Prasetyo mempersilahkan pujaan hatinya itu untuk duduk. Intan
tersenyum memanja dan duduk di sebelah Prasetyo. Bersamaan dengan duduknya
Intan, sebuah dentuman keras terdengar. Seisi ruangan bergetar hebat hingga
lampu gantung besar di aula itu terjatuh dan hancur berkeping-keping. Untung
saja lampu itu hanya menindih kursi-kursi kosong. Keadaan yang sebelumnya
meriah pebuh haru kini berubah menjadi kepanikan. Para undangan dan wisudawan
berhamburan keluar dari aula. Prasetyo segera menggandeng tangan Intan dan
menariknya keluar dari aula. Sebuah rudal panjang tiba-tiba saja menembus atap
aula dan meledakkan panggung. Ledakan besar itu membuat Prasetyo dan Intan
terhempas dan jatuh. Namun mereka kembali bangkit dan berlari keluar dari aula.
"Prasetyo, tunggu! Icha terjebak di sana, bantu aku." Revi
tiba-tiba berlari mendekati Prasetyo dan Intan yang berlari keluar.
"Dimana? Kita tidak boleh terus berada disini!" Prasetyo dan
Intan terus saja berlari.
"Aku mohon, kita tidak bisa meninggalkan Icha. Dia ada di kamar
mandi atas." Revi mencoba menarik lengan Prasetyo, namun Prasetyo
bersikeras tak mau kembali.
"Jika kita ke atas, tidak ada kesempatan lagi Rev !" Prasetyo
menampik tangan Revi. Revi hanya terdiam dan tiba-tiba saja ia berlari
menerobos asap dan debu menuju tangga utama aula.
"Revi, apa yang kamu lakukan?!" Prasetyo berusaha mencegah
Revi, tapi ia tak sempat menggapai tangan Revi yang dalam sekejap hilang
ditelan debu dan kepulan asap. Suara dentuman kembali terdengar, teriakan
histeris bersahutan memekakkan telinga. Prasetyo dan Intan telah berada di luar
aula. Intan mencoba menelpon rumah, tapi jaringan telepon rupanya telah
terputus. Prasetyo memandang lurus menerawang tak percaya dengan apa yang
dilihatnya. Bangunan-bangunan yang tinggi menjulang dipenuhi asap hitam.
Beberapa diantaranya mulai runtuh. Pesawat tempur silih berganti melintas di
atas kepala mereka. Rudal dan tembakan laser tampak keluar dari pesawat-pesawat
itu. Suasana begitu porak poranda. Sebuah ledakan hebat dari belakang Prasetyo
dan Intan mengagetkan lamunan mereka. Mereka kembali terlempar dan jatuh
beberapa meter dari tempat mereka berdiri sebelumnya. Prasetyo tak dapat
mempercayai apa yang ia lihat saat terbangun. Aula yang sebelumnya ia gunakan
wisuda sudah luluh lantak. Aula itu perlahan runtuh meninggalkan puing dan
kepulan asap hitam pekat. Prasetyo meneriakkan nama Revi sambil menitikkan air
mata. Tubuhnya kembali jatuh bertumpu pada lututnya. Kepalanya tertunduk tanpa
harapan. Melihat itu Intan hanya terdiam, ia tak tahu harus berbuat apa.
Prasetyo mulai terisak, namun tiba-tiba Revi datang menepuk pundaknya.
"Kawan, aku di sini." Revi sudah berdiri di sebelah Prasetyo,
matanya tampak sembab dan bajunya benar-benar lusuh.
"Revi? kamu baik-baik saja?" Prasetyo berdiri, matanya
berbinar melihat sahabat baiknya itu baik-baik saja.
"Icha dimana?" Intan tiba-tiba bertanya pada Revi. Namun ia
langsung mengerti saat melihat Revi mulai menitikkan air mata. Prasetyo lalu
merangkul sahabatnya itu. Namun Revi mendorongnya dan berlari meninggalkan
Prasetyo dan Intan. Melihat itu, Prasetyo dan Intan bergegas mengejar Revi.
Dari kejauhan, Prasetyo melihat Revi ditangkap oleh tentara-tentara yang turun
dari truk tentara. Revi tampak berontak namun tentara-tentara itu tetap saja
berhasil memasukkannya ke dalam truk tentara. Prasetyo mempercepat larinya,
Intan mengikuti di belakangnya.
Label:ArtWork,Cerpen | 0
komentar
Tuesday, 9 April 2013
Apa yang Tersisa ? Part-1
Apa Yang Tersisa?
Perang
Dunia ke-3 dimulai. Setiap negara saling serang dan saling menguasai. Semboyan
perdamaian seakan hilang ditelan gelapnya nafsu akan kekuasaan. Perebutan
energi dan logam mulia menjadi bahan pembicaraan yang tidak pernah luput dari
media massa. Krisis energi yang menghantam dataran eropa dan amerika
mengakibatkan pengerukan besar-besaran di berbagai negara oleh perusahaan
mereka yang berinvestasi di sana. Namun mereka saling sikut hingga meletuslah
perang yang paling ditakuti umat manusia yang kini mungkin tak lagi punya rasa
takut.
6
Bulan yang lalu . . .
Pada
pertengahan 2012 Indonesia mencoba mendekati Irak karena ditakutkan akan
terjadi krisis energi yang mengharuskan Indonesia mengimpor minyak.
Ditemukannya
sumber minyak baru di Pulau Badik, Sulawesi oleh perusahaan swasta yang
kabarnya dapat melebihi potensi minyak Brunei.
Pengeboran
minyak di Indonesia didominasi oleh negara-negara seperti Amerika, Inggris,
Jepang, dan Australia
Pada
tahun 2013 mulai dilakukan pengeboran minyak di Pulau Badik. Ekonomi Indonesia
berkembang pesat pada saat itu. Pembangunan mulai terjadi secara signifikan dan
membuat Indonesia secara mengejutkan masuk ke jajaran elit negara penghasil
emas hitam pada tahun 2015.
Hutan
di Sulawesi Utara benar-benar habis disebabkan oleh migrasi besar-besaran ke
Sulawesi. Namun kabar baik datang dari Jawa Barat, Sumatra, dan Kalimantan yang
secara mengejutkan berhasil melestarikan hutan mereka. Hilangnya hutan Sulawesi
yang dikhawatirkan akan merusak iklim global kini dapat sedikit tertutupi.
Kekacauan
mulai terjadi di tahun 2025 saat tambang emas di Gunung Botak, Pulau Buru
diserang oleh orang-orang tak dikenal yang mengakibatkan kolapsnya perusahaan
lokal tersebut.
Para
investor dari luar negeri mulai berdatangan untuk menawarkan diri mengelola
tambang emas Gunung Botak. Akhirnya pengelolaan tambang jatuh ke tangan
investor yang diketahui berasal dari Australia.
Pada
tahun 2030 Secara mengejutkan terjadi kerusakan mesin besar-besaran di
pengeboran minyak Pulau Badik. Minimnya teknisi dalam negeri dan tidak adanya
ahli dari orang dalam, para teknisi dan ahli dari luar negeripun berdatangan
menandatangani kontrak kerja di sana. Pengeboran minyak kembali berjalan.
September
2031, pemegang saham terbesar pengeboran minyak Pulau Badik tewas saat pesawat
pribadinya jatuh di selat sunda saat dalam perjalanan dari Sulawesi ke
Surabaya. Setelah diadakan penyelidikan lebih lanjut, jatuhnya pesawat
disebabkan oleh kesalahan pilot dalam melakukan manuver. Kepemilikan jatuh ke
tangan investor china pada tahun 2032.
Demo
besar-besaran di seluruh tanah air mengecam tindakan pemerintah membiarkan
investor asing menguasai sumber daya alam Indonesia. Stabilitas ekonomi dan
politik di Indonesia kembali terombang-ambing. Di tahun 2033 sampai 2043 secara
berkala Indonesia mulai kolaps dan mulai kembali dipandang sebelah mata. Sumber
daya alam di Indonesia yang mulai menipis semakin menambah miris keadaan
Indonesia.
Sebuah
penemuan luar biasa dari Prof. Dio membuat nama Indonesia kembali naik pada
tahun 2044. Ia menciptakan sebuah alat yang ia namakan dengan sirkuit tak
hingga. Sirkuit tak hingga ini mampu menyimpan energi dari listrik bebas yang
ada di sekitar kita. Prof. Dio dengan Atman Corporationnya menambah manis
peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-100 saat itu. Pengembangan yang
menghabiskan dana ratusan miliar seakan terbayar dengan diluncurkannya Kotak
Gundala pada 17 Agustus 2045. Ini merupakan pengembangan luar biasa dari
Sirkuit tak hingga yang kini mampu menyimpan energi delapan juta volt hanya
dalam kotak berukuran satu meter persegi.
"Demikian
presentasi tentang perkembangan dan konflik energi yang ada di Indonesia,
terimakasih." Prasetyo menutup presentasinya yang segera disambut meriah
oleh teman-teman sekelasnya. Jam menunjukkan pukul 16.30. Itu berarti waktu
pulang sekolah telah tiba. Para murid segera beranjak dari tempat duduk mereka
setelah Pak Noor mengakhiri kelas. Kelas sudah mulai sepi, namun Prasetyo masih
terlihat asik membaca buku catatan kecil sembari membereskan bahan-bahan
presentasinya tadi. Laser penunjuk, proyektor mini, dan tablet pc miliknya satu
persatu mulai masuk kembali ke dalam tasnya. Kelas saat ini benar-benar sepi,
hanya Prasetyo seorang diri yang masih berada di tempat duduknya. Suasana
terasa hening beberapa saat hingga seorang wanita berambut hitam sebahu
mengetuk pintu kelas Prasetyo. Wajah manisnya tampak sumringah dari balik
kacamatanya yang berkilau. Melihat wanita itu sudah menunggu di depan pintu
kelasnya, Prasetyo segera bangkit dari tempat duduknya menghampiri wanita itu.
Label:ArtWork,Cerpen | 0
komentar
Tuesday, 2 April 2013
DKV Project - Know Your Place !
Lama tak jumpa di para pembaca setia Vitch-Grafi. Setelah vakum 2 minggu kemarin, akhirnya saya berhasil menyelesaikan postingan kali ini. Postingan berjudul : DKV Project - Know Your Place ! Dari judulnya saja kita sudah tau ini pasti berhubungan dengan DKV.
Apa sih DKV Project itu???
Melihat pengalaman saya waktu kelas XII di SMKN 1 Surabaya pada tahun 2011 - 2012. Ketika itu ada LKS dan kami merasa kesulitan mencari anak DKV yang bisa diberangkatkan untuk LKS. Nah tidak mau hal ini terulang, saya membuat proyek ini. Walaupun saya sudah tidak bersekolah di SMKN 1 Surabaya, setidaknya saya ikut senang jika adik-adik saya bisa sukses di SMKN 1 Surabaya. DKV Project ini merupakan bimbingan ilmu grafis / Desain kepada siswa-siswi DKV SKMN 1 Surabaya terutama yang baru berada di kelas X. Dengan slogan "Keep Learn and Prove!" diharapkan DKV tidak lagi dipandang sebelah mata dan menjadi jurusan favorit.
Tapi ada makna tersendiri di balik judul DKV Project - Know Your Place! Istilah "Know Your Place" ini ditujukan kepada para murid DKV terutama yang masuk DKV by Accident. Itu tuh yang masuk ke DKV karena pilihan pertamanya luput dan akhirnya jatuh kepada DKV yang dijadikan pilihan kedua. Tapi kalau sudah berada di sini, jangan disesali. Mengatakan "Ngapain diseriusin, aku sebenarnya ingin masuk Multimedia kok." adalah sebuah kata-kata yang tidak bertanggung jawab. Know Your Place! Sekarang kita sudah berada di sebuah kelas bernama DKV dan mau tidak mau kita harus belajar dengan serius atau sekolah 3 tahun akan menjadi hal paling sia-sia dalam hidupmu.
Nah sekarang apa saja sih yang ada di DKV Project ini??? itu tadi udah tercantum di gambar. hehehe
Apa sih DKV Project itu???
Melihat pengalaman saya waktu kelas XII di SMKN 1 Surabaya pada tahun 2011 - 2012. Ketika itu ada LKS dan kami merasa kesulitan mencari anak DKV yang bisa diberangkatkan untuk LKS. Nah tidak mau hal ini terulang, saya membuat proyek ini. Walaupun saya sudah tidak bersekolah di SMKN 1 Surabaya, setidaknya saya ikut senang jika adik-adik saya bisa sukses di SMKN 1 Surabaya. DKV Project ini merupakan bimbingan ilmu grafis / Desain kepada siswa-siswi DKV SKMN 1 Surabaya terutama yang baru berada di kelas X. Dengan slogan "Keep Learn and Prove!" diharapkan DKV tidak lagi dipandang sebelah mata dan menjadi jurusan favorit.
Tapi ada makna tersendiri di balik judul DKV Project - Know Your Place! Istilah "Know Your Place" ini ditujukan kepada para murid DKV terutama yang masuk DKV by Accident. Itu tuh yang masuk ke DKV karena pilihan pertamanya luput dan akhirnya jatuh kepada DKV yang dijadikan pilihan kedua. Tapi kalau sudah berada di sini, jangan disesali. Mengatakan "Ngapain diseriusin, aku sebenarnya ingin masuk Multimedia kok." adalah sebuah kata-kata yang tidak bertanggung jawab. Know Your Place! Sekarang kita sudah berada di sebuah kelas bernama DKV dan mau tidak mau kita harus belajar dengan serius atau sekolah 3 tahun akan menjadi hal paling sia-sia dalam hidupmu.
Nah sekarang apa saja sih yang ada di DKV Project ini??? itu tadi udah tercantum di gambar. hehehe
- Fotografi
- Ilustrasi
- Dan penguasaan Software
Label:ArtWork,Tutorial | 3
komentar
Subscribe to:
Posts
(Atom)